Monday 17 November 2014

Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi



Risiko Atau Eksposur Pada SIA

Salah satu ancaman risiko yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti :
ü  Kebakaran atau panas yang berlebihan
ü  Banjir, gempa bumi
ü  Badai angin, dan perang

Risiko kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak berfungsinya peralatan, seperti :
ü   Kegagalan hardware
ü   Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software, kegagalan sistem operasi, gangguan dan fluktuasi listrik.
ü   Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.

Risiko ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti :
   ü  Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia
   ü  Kesalahan tidak disengaja karen teledor
   ü  Kehilangan atau salah meletakkan
   ü  Kesalahan logika
   ü  Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
Risiko keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti :
   ü  Sabotase\
   ü  Penipuan komputer
   ü  Penggelapan
Beberapa risiko lainnya adalah :
   ü  Merekrut karyawan yang tidak Qualified Hiring
   ü  Pelanggaran hukum oleh karyawan (Violation of employment law)
   ü  Perubahan yang tidak diotorisasi opada file induk pembayaran (master payroll file)
   ü  Ketidakakuratan data waktu (Inaccurate time data)
   ü  Ketidakakuratan proses pembayaran
   ü  Pencurian atau kecurangan pendistribusian pembayaran
   ü  Kehilangan atau tidak terotorisasi data pembayaran
   ü  Performansi jelek




Berikut ini merupakan beberapa penyebab meningkatnya risiko maupun eksposur dalam SIA :

  •     Peningkatan jumlah sistem klien/server memiliki arti bahwa informasi tersedia bagi para pekerja yang tidak baik.
  •     WAN memberikan pelanggan dan pemasok akses ke sistem dan data mereka satu sama lain, yang menimbulkan kekhawatiran dalam hal kerahasiaan.
  •     Oleh karena LAN dan sistem klien/server mendistribusikan data ke banyak pemakai, mereka lebih sulit dikendalikan daripada sistem komputer utama yang terpusat.






Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut ini :
ü  Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
ü  Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
ü  Struktur organisasional
ü  Badan audit dewan komisaris
ü  Metode untuk memberikan otoritas dan tanggung jawab
ü  Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
ü  Pengaruh-pengaruh eksternal





Prosedur Pengendalian SIA

Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut ini :
  1. Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
  2. Pemisahan tugas
  3. Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
  4. Penjagaan aset dan catatan yang memadai
  5. Pemeriksaan independen atas kinerja




Ruang Lingkup Pengendalian SIA Berbasis Komputer

      Pengertian dari Ruang lingkup adalah Batasan. Ruang lingkup juga dapat dikemukakan pada bagian variabel-variabel yang diteliti, populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Sedangkan pengendalian diartikan sebagai proses pemantauan aktivitas untuk menjamin bahwa standar dapat terlaksana sebagaimana yang direncanakan dan melakukan langkah koreksi terhadap penyimpangan yang berarti. Jadi batasan pengendalian intern secara luas, diantaranya sebagai suatu sistem pengendalian yang meliputi struktur organisasi beserta semua metode dan ukuran yang diterapkan dalam perusahaan, dengan tujuan untuk :

  ü  mengamankan aktiva perusahaan
  ü  mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi
  ü  meningkatkan efisiensi
  ü  mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh segenap jajaran organisasi
      Ringkasnya bahwa pengendalian intern tidak hanya meliputii pekerjaan pengecekan tetapi juga meliputi semua sistem kerja yang terjadi dalam perusahaan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

Mekanisme Secara Online

Pengendalian masukan, pengolahan dan keluaran dalam sistem on line :

a.        Pengendalian  masukan  dalam  sistem on  line didesain  untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa :
ü  transaksi di entri ke terminal yang semestinya,
ü  di entri dengan cermat,
ü  data  yang  dientri  telah  diklasifikasikan dengan  benar  pada  nilai  transaksi  yang  sah  (valid),
ü  data  yang  tidak  sah  (invalid) tidak  di  entri  pada  saat  transaksi,
ü  transaksi  tidak  di  entri  lebih  dari sekali,
ü  dan data yang dientri tidak hilang selama transaksi berlangsung.

b.      Pengendalian  pengolahan  pada  sistem on  line didesain  untuk memberikan  keyakinan  bahwa:
ü  hasil  perhitungan  telah  diprogram  dengan  benar,
ü  logika  yang  digunakan  dalam  proses  pengolahan  adalah  benar,
ü  file  yang digunakan  dalam  proses  pengolahan  adalah  benar,
ü  record  yang  digunakan  dalam proses  pengolahan  adalah  benar,
ü  operator  telah  memasukkan  data  ke  komputer consule  sebagaimana  mestinya,
ü  label  yang  digunakan  selama  proses  pengolahan adalah benar,
ü   selama proses pengolahan telah digunakan standar operasi (default) yang semestinya,
ü  data yang tidak sah tidak digunakan dalam proses pengolahan,
ü  proses  pengolahan  tidak  maenggunakan  program  dengan  versi  yang  salah,
ü  hasil perhitungan  yang  dilakukan  secara  otomatis  oleh  program  adalah  sesuai  dengan kebijakan manajemen organisasi , dan
ü  data masukan yang diolah adalah data yang berotorisasi.

c.       Pengendalian keluaran pada sistem on line didesain untuk memberikan keyakinan bahwa  :
ü  Keluaran yang diterima organisasi adalah tepat dan lengkap,
ü  keluaran yang diterima  organisasi  telah  terklasifikasi  dan
ü  keluaran didistribusikan  kepada pegawai  yang  telah  berotorisasi.













SOURCE :